Berita

Keluarga besar Barito Putera berduka atas meninggalnya Bang Memen

Avatar
181
×

Keluarga besar Barito Putera berduka atas meninggalnya Bang Memen

Sebarkan artikel ini
Bang Memen (kiri) dan Hasnuryadi Sulaiman (kanan).

Banjarmasin (KATAKUNCI) – Keluarga besar dari klub sepakbola Barito Putera mengalami duka yang mendalam atas meninggalnya Hardimen Koto atau yang biasa dipanggil Bang Memen yang juga merupakan wartawan senior serta pengamat sepakbola nasional.

Bang Memen memulai karirnya dari dua media lokal yang terbit di Kota Padang yaitu Harian Semangat dan Harian Singgalang.

Bang Memen yang setia mendokumentasikan perjalanan klub Barito Putera kebanggaan Kalimantan Selatan tersebut banyak berkontribusi dalam menyusun sejarah panjang PS Barito Putera melalui dua buku monumental yang ditulisnya.

Bang Memen menghembuskan nafas terakhir pada usia 61 tahun di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin pada Sabtu (16/11/) sekitar pukul 05.50 Wita.

Kabar duka tersebut sampai hingga ke CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman yang turut berbelasungkawa mendalam atas kepergian Bang Memen sang penulis dua buku sejarah tentang Barito Putera tersebut.

“Saya mewakili keluarga besar mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujar Bang Hasnur.

Menurut Hasnur, Bang Memen adalah orang yang sangat luar biasa dan dedikasinya dalam perkembangan persepakbolaan di Indonesia begitu besar.

Hasnur mengatakan Bang Memen sempat membuat dua buku tentang sejarah Barito Putera yang pertama tentang Abah dan Mama (almarhum H Abdussamad Sulaiman HB dan almarhumah Hj Nurhayati) dan yang kedua tentang pemain yaitu The True Legend.

Dua buku tersebut jelas Hasnur, adalah merupakan sebuah maha karya yang sangat luar biasa dan sangat berarti bagi dirinya.

Kedua buku tersebut bukan hanya berisi data dan fakta sejarah, tetapi juga memuat kisah-kisah inspiratif dari pemain, pelatih dan berbagai pihak yang terlibat dalam mengembangkan PS Barito Putera.

“Kita tau bang Memen ini selalu bersama sama kita ya terbukti dengan membuat dua buku tentang Barito, sebenarnya kita malah ingin membuat film dari tulisan beliau tersebut,” jelasnya.

Dan itupun diungkapkan Bang Hasnur bahwa buku-buku tersebut merupakan sebuah legacy atau warisan yang harus diapresiasi.

Hasnur juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum Bang Memen atas karyanya yang luar biasa dan terima kasih juga sudah menjadi bagian dari Barito Putera, sekali keluarga selamanya keluarga.

Diketahui sejak awal terjun ke dunia jurnalistik, Bang Memen sudah memfokuskan diri untuk bidang olahraga terutama cabang sepak bola yang memang sangat dicintainya.

Ketika hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan Tabloid Olahraga BOLA (milik Kelompok Kompas Gramedia), karirnya pun terus menanjak dan bersama BOLA ia kerap melakukan perjalanan jurnalistik ke mancanegara.

Bang Memen juga menjadi wartawan Indonesia pertama yang pernah meliput turnamen sepak bola Piala Afrika pada beberapa kota di Tunisia beberapa waktu silam.

Selain itu juga pernah terjun menjadi broadcaster dengan bergabung bersama stasiun televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) dan menjadi host-presenter pada saat penyelenggaraan putaran final Piala Thomas dan Uber di kota Guangzhou, China serta Jakarta.

Kemudian saat keluar dari televisi, Bang Memen mengelola majalah sepak bola terkenal yaitu FourFourTwo.

Pergaulannya yang luas dan internasional juga menjadikan dirinya salah satu jurnalis yang ikut mendirikan organisasi Asian Soccer Journalist di Hiroshima, Jepang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *