Banjarmasin (KATAKUNCI) – Puluhan peserta dari pekebun hingga pendamping lapangan di Kalimantan Selatan sangat antusias mengikuti pelatihan panen dan pascapanen kelapa sawit yang digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dengan dukungan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun).
Kepala Bidang Penyuluhan, Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Kalsel Heri Purwanto menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan panen dan pascapanen sebagai kunci efisiensi usaha tani sawit rakyat.
“Produktivitas dan kualitas Tandan Buah Segar (TBS) sangat bergantung pada keterampilan pekerja lapangan,” tegas Heri di Banjarmasin, Jumat.
Menurut Heri melalui pelatihan ini para pekebun dan pendamping didorong dapat meningkatkan kapasitas teknisnya, sehingga hasil panen sawit rakyat semakin optimal.
Heri menuturkan program pelatihan ini menjadi bagian dari pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang didanai oleh BPDP.
Materi yang diberikan mencakup teknik panen yang tepat, penanganan TBS di lapangan, pengelolaan pascapanen, hingga praktik langsung untuk memastikan standar mutu CPO (Crude Palm Oil) dapat tercapai.
Selama lima hari peserta tidak hanya menerima materi di kelas, tetapi juga diajak melakukan praktik lapangan dan melalui metode ini diharapkan pengetahuan yang diperoleh benar-benar bisa diterapkan di kebun masing-masing.
Sementara itu salah satu peserta mengungkapkan antusiasmenya karena pelatihan ini sangat bermanfaat baginya, dan para peserta mendapatkan ilmu baru tentang cara panen yang efisien dan bagaimana menjaga kualitas buah hingga sampai ke pabrik.
“Alhamdulillah melalui pelatihan ini kami mendapatkan ilmu baru terkait panen yang efisien dan menjaga kualitas buah sampai ke pabrik,” ungkap salah satu peserta.
Diketahui melalui kegiatan ini, BPDP dan Ditjenbun menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam mendukung peningkatan daya saing perkebunan kelapa sawit rakyat dan sejalan dengan program pemerintah untuk memperkuat sektor strategis nasional.
