BeritaTABALONG

Muhammadiyah tidak menunggu patah tumbuh seribu, tapi tumbuh sebelum patah

Avatar
366
×

Muhammadiyah tidak menunggu patah tumbuh seribu, tapi tumbuh sebelum patah

Sebarkan artikel ini

Tabalong (KATAKUNCI) – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan, Prof DR Ridhahani Fidzi mengungkapkan satu pepatah dalam cara Muhammadiyah melakukan pengkaderan. Menurutnya pepatah patah dan hilang satu tumbuh seribu tidak berlaku, karena di muhamadiyah sebelum patah dan hilang sudah tumbuh seribu.

Ungkapan itu dikatakannya ketika membuka secara resmi kaderisasi Baitul Arqam warga Muhammadiyah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan di Kompleks Sekolah Alam muhammadiyah Tabalong, Sabtu (26/7).

Guru Besar UIN Antasari Banjarmasin tersebut mengatakan pengkaderan di lingkungan Muhammadiyah merupakan jawaban keberlanjutan Muhammadiyah masih bertahan hingga saat ini. Dilaksanakannya Baitul Arqam ini sekaligus menjawab tantangan kader sepuluh hingga dia puluh tahun kemudian.

Ketua Panitia Baitul Arqam, Ustadz Iskandar Zulkarnain menjelaskan Baitul Arqam sebagai sistem pengkaderan di Muhammadiyah yang waktu durasi dan materinya sudah diatur secara sistematik.

Dia berharap kegiatan selama dua hari satu malam tersebut dapat mengantarkan kader kader yabg Istiqomah dalam barisan Muhammadiyah di berbagai bidang pengabdiannya.

Pengkaderan ini diikuti oleh seratusan peserta dari kalangan persyarikatan Muhammadiyah, seperti pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tabalong, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan beberapa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di lingkungan PDM Tabalong. (rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *